PPMIMESIR.ORG – Antusias mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan ijazah sanad sebuah kitab dari seorang Syaikh begitu tinggi. Terbukti se...

Terbukti sebanyak 70 mahasiswa Indonesia dan beberapa mahasiswa dari negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia ikut menghadiri acara Pengijazahan Sanad Musalsal Kitab At-Tuhfah Al-Azhariyah oleh Syaikh Isham Anas Az-Zaftawi yang diadakan Badan Pengurus Harian PPMI (BPH-PPMI) di Rumah Limas Mesir, Rabu 1 Oktober 2014.
Syaikh
Isham Anas Az-Zaftawi sebagai pengijazah ditemani oleh Al-Ustadz Dr. Lukmanul
Hakim Darmawan, seorang mahasiswa Indonesia yang sukses menggondol gelar doktor
Al-Azhar, ikut membantu beliau membacakan seluruh isi kitab yang berjumlah 120
halaman tersebut sebelum sesi akhir, pengijazahan.
Di awal acara, Syaikh memberi wejangan tentang ke-Al-Azhar-an, “Seorang Azhari adalah seorang yang menerima Mazhab Imam Empat dalam
fiqihnya, Al-Asy’ari dan Al-Maturidi dalam akidahnya, serta tasawwuf sebagai
akhlaknya. Adalah sebuah pengkhianatan (Khianah) bila seorang mahasiswa yang
telah selesai dari Al-Azhar serta membawa ijazah Al-Azhar namun tidak mengakui
Al-Azhar sebagai jati dirinya” Tambahnya, “Manhaj Al-Azhar bukan barang baru
yang dibuat oleh negara Mesir, namun ia sebuah manhaj yang sudah ada sejak
ulama terdahulu dan dipakai di seluruh dunia seperti di Tunis,
Indonesia, dan lainnya”
Acara
yang dimulai pukul 17.00 CLT ini berakhir pada pukul 23.00 CLT seiring
rampungnya pembacaan isi kitab dan ditutup dengan pemberian ijazah sanad
musalsal Kitab At-Tuhfah Al-Azhariyah secara ‘ammah oleh Syaikh Isham Anas
Az-Zaftawi.
Para penerima sanad musalsal ini berkumpul mengerumuni beliau
dengan menyatukan tangan mereka di atas tangannya lalu diijazahkan. Dan terakhir beliau menepak dada mereka satu
persatu dengan kepalan tangannya sebagai penyempurnaan dari prosesi menerima sanad.
Author: Elbasyasyah
COMMENTS