Kamis, 5 Maret 2015 Aula Konsuler KBRI Kairo kembali ramai
menyambut rombongan Baznas dari Jakarta, Bapak Faisal Qasim Kadiv. Pendistribusian
dan pendayagunaan serta Moh. Nasir Tajang Kadiv. Penggalangan dana. Hadir dalam
pertemuan itu para pejabat KBRI Bapak Harun, Bapak Irwan Maulana dan Bapak
Cecep. Mewakili PPMI Ahmad Hujaj, ketua-ketua kekeluargaan dan puluhan
mahasiswa dari berbagai fakultas.
Tujuan kunjungan Baznas ke Mesir, seperti yang dikatakan
Faisal Qasim, adalah sosialisasi Zakat Indonesia, penguatan kelembagaan,
optimalisasi penyaluran dan bersinergi dengan mahasiswa Indonesia di Mesir. “Potensi
zakat di tanah air adalah 207 triliun, tapi baru terkumpul satu persen saja. Ke
depan kami akan buka Baznas cabang Mesir, mengumpulkan dan menyalurkan zakat
untuk para mustahik. Untuk di Indonesia sendiri, Baznas kekurangan SDM. Karena itulah
para mahasiswa yang belajar agama di sini sangat dibutuhkan untuk saling
bersinergi memaksimalkan zakat di Indonesia,” kata beliau memaparkan.
Sementara itu Bapak Harun dari KBRI mengatakan Dubes
Nurfaizi akan segera mengirim surat ke Baznas di Jakarta. “Pak Dubes segera
akan mengirim surat ke Jakarta. Nanti Baznas akan diajak kerjasama dengan BWKAM
dalam penyalurannya,” kata pejabat yang akrab dengan mahasiswa ini.
Sebagai masukan, Wapres Ahmad Hujaj Nurrohim mengusulkan
teknis penyaluran zakat kepada Baznas. “Nantinya jika dana zakat akan ditasharufkan
ke Masisir, sebaiknya dibagi menjadi 3 kelompok. Pertama untuk camaba di
Indonesia yang hendak berangkat ke Mesir. Mereka diberi dana zakat untuk
pemberangkatan dan biaya hidup di Mesir, dengan syarat serius belajar dan tidak
mendapatkan beasiswa dari pihak manapun. Kedua untuk mahasiswa yang sudah di
Mesir, dana zakat bukan untuk yang berprestasi, karena kebanyakan mereka sudah
mendapatkan beasiswa dari berbagai lembaga. Tapi tentu dengan kesiapan untuk
meningkatnya prestasinya. Ketiga, alokasi zakat untuk muqarar dan
transportasi. Itu tidak sulit, PPMI bisa bekerjasama dengan fakultas-fakultas
di al-Azhar dan perusahaan transportasi di Mesir,” tuturnya menutup dialog
selama dua jam tersebut.
0 Comments