Tampil di panggung utama para
pembesar fakultas: Prof. Dr. Abdul Fattah Abdul Ghani al-'Awwari (Dekan), Prof.
Dr. Abdullah Muhyi Azb (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan), Prof. Dr. Thaha
Abdul Khaliq (Wakil Dekan Bidang Pascasarjana) dan Prof. Dr. Majdi Abdul Gaffar
(Kepala Lembaga Akreditasi Fakultas Ushuluddin).
Sebagai pembicara inti terlihat
tokoh legendaris yang dijuluki Fāris
al-Lughah (ksatria berbahasa)
Prof. Dr. Ahmad Umar Hasyim. Mantan rektor Universitas Al-Azhar berusia 78
tahun itu mengaku: "Tadinya pagi ini saya tiba-tiba sakit. Sempat berpikir
menelpon dekan untuk mengonfirmasi bahwa saya berhalangan hadir. Tetapi saya
berusaha untuk tetap hadir walaupun dengan kondisi seperti itu dengan kursi
dorong. Tetapi Alhamdulillah, setelah memasuki pintu kuliah. Tiba-tiba saya
merasa bugar. Kita percaya bahwa tempat ini berlimpahkan berkah."
Ada pemandangan yang membanggakan
di saat digelarnya grand event yang meriah ini, disaksikan ribuan pasang
mata dari berbagai Negara dipanggil sekitar 9 nama yang terdiri dari tiga
posisi teratas di setiap tingkat dari lintas Negara. Hebatnya empat dari
kesembilan mahasiswa yang diberikan penghargaan tersebut berasal dari
Indonesia, yaitu:
1.
Abdul Karim Amrullah (Wafidin dengan nilai terbaik tingkat 1)
2.
Muhammad Nafis (Wafidin dengan nilai terbaik kedua tingkat 1)
3.
Khalilurrahman Zubaidi (Wafidin dengan nilai terbaik tingkat 3)
4.
Ali Muhammad Ibrahim (Peraih nilai mumtaz tingkat 3)
Pada acara sakral ini, setiap
pembicara menyampaikan kata-kata tentang pesan-pesan kepada para pelajar,
terutama untuk disiplin menghadiri perkuliahan.
Peraihan membanggakan ini menjadi
inspirasi bagi mahasiswa lain, bahwa meraih nilai tinggi yang bersaing dengan
mahasiswa dari Negara-negara tidaklah mustahil. Selain di Fakultas Ushuluddin
juga beberapa mahasiswa meraih mumtaz di fakultas-fakultas lain.
0 Comments